Kiopai, mungkin nama yang asing untuk banyak orang, namun nama ini tidak asing bagi masyarakat dayak mentuka. Kiopai termasuk kategori tas kecil yang sering digunakan masyarakat dayak mentuka untuk menyimpan peralatan berburu, seperti: peluru, sendawa dll. Bahan dasar pembuatan tas ini adalah kulit kayu. Kulit kayu yang digunakan tidak sembarangan, dipilih kulit kayu yang tahan dan tidak mudah dimakan rayap. Untuk mendapatkan kulit kayu yang digunakan sebgai bahan tidak lah mudah, kita harus pergi ke dalam hutan, dan tidak semuah hutan kalimantan ditumbuhi kayu tersebut yang akan kita ambil kulitnya. Selain kulit kayu tas ini juga menggunakan kayu dan rotan. Kayu yang digunkan adalah jenis kayu yang ringan namun tidak mudah lapuk. Sedangkan rotan, dipilih yang sudah tua karena hal ini akan mempengaruhi daya tahan rotan itu sendiri.
Kulit kayu dibentuk menyerupai silinder, pada bagian atas (tutup) dan bawah (pantat) kiopai menggunakan kayu. Rotan berfungsi sebagai perekat kulit kayu dan kayunya. Selain sebagai perekat rotan berfungsi sebagai asesoris penghias. Dengan anyam yang sedemikian rupa rota memberikan kasan indah dilihat. Tidak hanya itu, pada bagian tutup kiopai terdapat ukiran bintang yang menabah kesan unik dari tas ini. oh ya ada satu lagi yaitu tali tas. tali tas menggunakn kulit kayu
kapuak (sekilas: kayu kapuak adalah jenis kayu yang dapat diambil serat kulitnya). kulit kayu
kapuak sangat bagus digunakan sebagai tali karena lentur dan mudah didapat. Semua bahan yang digunakan merupakan bahan alami yang tersedia dihutan.
namun celakanya, tas ini sudah jarang dibuat atau diproduksi hal ini dikarenakan tidak ada peminat, semua orang beralih ke tas modern yang multi fungsi padahal tas ini merupakan salah satu warisan kreativitas dari leluhur yang patut dilestarikan dan jangan sampai hilang ditelan zaman.
0 komentar:
Posting Komentar